HUMOR SUFI
KEHILANGAN UANG
Pada suatu saat Nasrudin mondar – mandir di halaman depan rumah sambil membungkuk seakan sedang mencari sesuatu yang hilang.
“Hai, Nasruddin! Apa yang sedang kau cari?” Tegur tetangganya mau tuhu.
“Aku kehilangan uang satu dinar,” sahut Nasruddin tanpa menoleh.
“Dimanakah hilangnya uangmu itu ?” Tanya lelaki itu usil.
“Di pekarangan belakang rumahku,” jawabnya sambil mengamati inci demi inci halaman di depan rumah kontrakannya itu.
“Aneh! Mengapa kau mencarinya di depan rumahmu ?” Tanya lelaki itu sambil terkekeh.
“Kaulah yang aneh! Karena halaman belakang rumahku gelap, maka aku segera mencarinya di tempat yang terang,” jawab Nasruddin dengan nada meyakinkan.
“Benar juga ucapanmu !” Ejek lelaki itu kesal sambil mengangkat kakinya membiarkan tetangganya yang sok tahu itu mencari uangnya yang tidak akan pernah ditemukannya.
Pada suatu saat Nasrudin mondar – mandir di halaman depan rumah sambil membungkuk seakan sedang mencari sesuatu yang hilang.
“Hai, Nasruddin! Apa yang sedang kau cari?” Tegur tetangganya mau tuhu.
“Aku kehilangan uang satu dinar,” sahut Nasruddin tanpa menoleh.
“Dimanakah hilangnya uangmu itu ?” Tanya lelaki itu usil.
“Di pekarangan belakang rumahku,” jawabnya sambil mengamati inci demi inci halaman di depan rumah kontrakannya itu.
“Aneh! Mengapa kau mencarinya di depan rumahmu ?” Tanya lelaki itu sambil terkekeh.
“Kaulah yang aneh! Karena halaman belakang rumahku gelap, maka aku segera mencarinya di tempat yang terang,” jawab Nasruddin dengan nada meyakinkan.
“Benar juga ucapanmu !” Ejek lelaki itu kesal sambil mengangkat kakinya membiarkan tetangganya yang sok tahu itu mencari uangnya yang tidak akan pernah ditemukannya.